Ngerasa Stuck Waktu Mau Cerita Tentang Yesus? Tenang, kamu nggak sendiri

Kamu udah berusaha. Kamu ingin membantu orang lain kenal Yesus. Kamu udah mulai melangkah, cerita soal imanmu, bahkan mungkin sudah ngajak temen ke gereja. Tapi rasanya kayak nggak ada yang pas.
Nggak ada obrolan yang dalem. Nggak ada perkembangan. Cuma...diam.
Kalau kamu lagi ada di titik ini, tenang, kamu nggak sendirian. Banyak juga yang ngalamin hal yang sama. Kamu sungguh peduli supaya orang lain bisa ketemu Yesus, tapi cara-cara yang biasa kamu pakai kayaknya nggak terlalu nyambung.
Terus, sekarang gimana?
Sebelum kamu nyerah, mungkin ini saatnya coba lihat dari sudut pandang yang beda. Perubahan kecil dalam cara pendekatan kadang bisa buka pintu yang nggak kita sangka.
Kunci Dalam Penginjilan: Fleksibilitas
Kebanyakan dari kita secara natural bakal balik lagi ke cara yang paling nyaman waktu mau bagiin Yesus. Itu wajar banget, kok. Kita menemukan satu cara yang kita suka kayak ngajak ke gereja, cerita kesaksian, atau nanya pertanyaan bagus, terus kita ulang-ulang.
Tapi penginjilan itu nggak bisa disamain untuk semua orang. Karena tiap orang itu beda. Dan kadang, penginjilan itu nggak selalu cocok dipakai sama persis ke semua orang.
Ada satu cerita yang mungkin bisa bikin kamu kepikiran buat coba pendekatan yang beda:
“Aku sering ajak anjing tetanggaku jalan-jalan di taman, dan tiap kali ketemu sama seorang pria yang suka menggunakan narkoba 😅 Aku udah beberapa kali ngajak dia ke gereja, tapi dia selalu ngerasa nggak nyaman.” Tapi aku tetap berdoa buat dia. Tapi belum lama ini, aku coba ganti cara pendekatan dan nanya langsung ke dia, "Kamu mau ngikut Yesus nggak?"—dan dia bilang Mau!! “Jadi aku tuntun dia dalam doa pertobatan.” — komunitas yesHEis
Orangnya sama. Hatimu juga sama. Cuma pendekatannya yang beda—dan ternyata berhasil.
Ajakan ke gereja nggak nyambung buat dia. Tapi pertanyaan "“Kamu mau ngikut Yesus nggak?” justru kena banget. Mengapa? Karena itu menyentuh dia di tempat dan kondisi dia saat itu.
Rasul Paulus pun ngelakuin hal yang sama
Paulus nulis di 1 Korintus 9:22, “Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang.”
Dia tidak mengubah pesannya—tapi dia mengubah metodenya. Dia nyesuaiin diri sama orang yang ada di depannya.
Mungkin ini juga waktunya kita ngelakuin hal yang sama.
Gimana caranya belajar jadi lebih fleksibel?
Cari arahan dari Tuhan
Tanya sama Tuhan minta hikmat dan peka akan tuntunan-Nya. Tuhan jauh lebih kenal orang yang lagi kamu coba jangkau daripada kamu sendiri. Tanya sama Dia:
→ “Gimana ya caranya supaya aku bisa nyampein ini dengan cara yang nyentuh hati mereka?”
Peka kapan harus ganti cara pendekatan
Kadang, meskipun obrolannya kayaknya mentok, belum tentu itu beneran jalan buntu. Bisa jadi itu tanda kamu perlu coba cara lain..
→ Apa yang bisa kamu ubah dari waktu yang kamu pilih, nada bicaramu, atau pertanyaan yang kamu tanyain?
Berani Coba Cara Baru
Mungkin yang mereka butuhin bukan ajakan ke gereja. Mungkin justru mereka butuh denger cerita hidupmu. Atau doa. Atau cuma butuh ada yang mau dengerin mereka.
→ Apa yang bisa kamu lakuin dengan cara berbeda di kesempatan berikutnya?
Belajar dari Orang Lain
Siapa yang menginspirasi kamu untuk tetap fleksibel dan berani? Kelilingi dirimu dengan orang-orang seperti itu.
→ Salah satu caranya adalah tetap terhubung sama komunitas yesHEis. Setiap minggu selalu ada cerita-cerita kayak gini yang dibagikan!
Kamu nggak perlu maksa—cukup tetap buka hati dan siap.
Kira-kira kamu bakal jadi penginjil seperti apa kalau kamu nggak lagi ngerasa harus selalu “sempurna”, tapi lebih milih buat tetap terbuka, peka, dan fleksibel?
Kadang, perubahan yang bikin seseorang bisa ketemu Yesus itu nggak selalu besar—cuma butuh keberanian. Dan kesempatan itu bakal datang waktu kamu juga siap.
0 Comments
Sign in or create an account to join the conversation