Baca dan bertumbuhlah

0
artikel
__wf_reserved_inheren
CV Global
3
mnt dibaca

Introvert? Tuhan Juga Bisa Pakai Kamu

Setelah cedera menghentikan karier selancarnya, Tayla merasa tertantang untuk fokus pada orang lain dan keluar dari zona nyamannya. Temukan bagaimana imannya membawanya untuk memengaruhi kehidupan orang lain dengan cara yang tak terduga.

Tayla adalah mantan atlet selancar profesional dan mengaku sebagai seorang introvert. Setelah cedera menghentikan karier selancarnya, Tayla merasa Tuhan mendorongnya untuk keluar dari zona nyaman dan mulai menjalani hidup dengan lebih fokus ke orang lain, bukan cuma diri sendiri. Dia menceritakan kisahnya...

Ini Cerita Tayla

Aku sadar kalau hidup untuk diri sendiri itu sebenarnya cukup nyaman. Jadi, waktu aku merasa tertantang untuk mundur sedikit dan mulai fokus ke orang lain, rasanya memang menakutkan. Tapi justru di situ aku sadar, itulah yang sebenarnya harus kita lakukan.

Waktu aku tinggal di Afrika Selatan, aku sempat ikut kompetisi selancar dan benar-benar fokus sama diri sendiri—sampai akhirnya aku cedera dan nggak bisa ikut kompetisi lagi. Sehari sebelum kompetisi yang udah aku latih sangat keras, kakiku sobek parah dan aku nggak bisa jalan lagi.

Dan saat itu, aku benar-benar merasa Tuhan seperti mengingatkanku bahwa aku perlu melangkah keluar dari zona nyaman.

Aku orang yang sangat introvert, jadi sangat sulit buat aku untuk keluar dan membagikan imanku. Jadi butuh banyak keberanian, tapi juga banyak rasa takut waktu harus benar-benar melakukannya. Jadi, aku berdoa supaya ada kesempatan untuk membagikan imanku, dan suatu hari aku sedang selancar di laut, tiba-tiba aku bertemu dengan beberapa orang ini. Ternyata, mereka adalah mantan anak jalanan, dan salah satu temanku mulai jadi relawan di organisasi tempat mereka berasal, yang bernama Surfers Not Street Children.

Suatu hari, aku tiba-tiba punya ide, mungkin aku harus mulai kelompok belajar Alkitab. Jadi, aku dan seorang teman mulai mengadakan kelompok belajar dengan mereka, yang sebenarnya sangat menantang karena itu benar-benar keluar dari zona nyaman aku. Waktu pertama kali kami datang ke kelompok belajar Alkitab, rasanya cukup menakutkan karena kami nggak tahu harus ngomong apa atau gimana cara berinteraksi dengan mereka. Mereka masih remaja akhir atau dewasa muda, dan cukup skeptis.

Aku merasa sulit menghadapi penolakan dari mereka, tapi saat itu aku harus ingat, setiap orang datang dari latar belakang yang berbeda, jadi yang paling penting adalah menunjukkan kasih kepada mereka. Terkadang kita nggak tahu apa yang sudah dilalui orang lain atau apa yang mereka sedang hadapi, dan kadang mereka hanya butuh dikasihi. Mereka ini berasal dari jalanan dan dibesarkan di jalanan. Jadi, kami berusaha memilih topik yang bisa relate dengan mereka.

Ada satu orang yang sangat skeptis yang datang di beberapa minggu pertama. Setelah beberapa waktu, dia mulai lebih tertarik dengan kelompok belajar itu dan mulai bertanya lebih banyak. Sangat keren melihat dia mulai tertarik dan ingin tahu lebih banyak. Suatu hari dia datang ke kelompok belajar Alkitab dan menunjukkan dadanya... dia punya tato "God is good" di seluruh dadanya—persis seperti meme "No Ragrets"—itu benar-benar keren untuk dilihat.

Saat itu aku langsung mikir, "Ini keren banget!" dan inilah alasan kenapa aku melakukan semua ini. Itu sangat menguatkan karena aku sebelumnya sangat takut saat memulai kelompok belajar Alkitab. Sungguh luar biasa bisa melihat bagaimana Tuhan bahkan bisa memakai seorang introvert seperti aku.

Aku sadar betapa pentingnya untuk taat pada panggilan Tuhan, meskipun itu sesuatu yang menakutkan dan kita merasa banyak takut terhadapnya. Sangat menguatkan mengetahui bahwa ketika kita taat, Tuhan selalu bersama kita dan Dia menempatkan kesempatan itu di depan kita dengan alasan. Dia akan selalu mendahului kita dan bersama kita melalui semuanya.

__wf_reserved_inheren
CV Global
3
mnt dibaca

Dunia butuh damai yang ada di hidup kamu.

Di dunia yang penuh kegelisahan, Yesus menawarkan damai yang sejati. Yuk, temukan bagaimana hidup dalam damai dari Yesus bisa jadi cara buat nunjukin harapan dan terang-Nya ke orang lain.

Kita hidup di dunia penuh kegelisahan, ketakutan, dan ketidakstabilan. Namun, sebagai orang Kristen, Yesus menawarkan damai di tengah-tengah itu semua. Sebagai orang Kristen, kita nggak cuma punya akses ke damai sejahtera ini, tapi kita juga dipanggil untuk menunjukkan damai itu ke orang lain yang lagi butuh kestabilan dan harapan di tengah dunia yang penuh kekacauan.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan. tetapi kuatkanlah hatimu! Aku telah mengalahkan dunia.”

Yohanes 16:33

Damai adalah salah satu hadiah terbesar yang Tuhan berikan kepada umat manusia. Dan itu adalah hadiah yang bisa kita bagikan ke orang-orang di sekitar kita yang lagi mencari makna hidup dan kedamaian. Namun, sering kali kita merasa jauh dari damai. Jadi, gimana sih kita sebagai orang Kristen bisa hidup dari tempat yang penuh kedamaian seperti yang Yesus ajarkan? Erwin McManus menggambarkannya dengan baik ketika berbicara tentang penyembahan, dan bagaimana penyembahan yang tulus dapat menciptakan pergeseran tanggung jawab dalam pemikiran kita.

Ketika kita merasa terbebani oleh kehidupan, merasakan stres, kecemasan, dan keputusasaan, McManus mengatakan hal ini karena kita telah mengambil tanggung jawab atas hal-hal yang kita tidak punya kekuatan untuk menanggungnya. Jadi, gimana sih caranya kita bisa lepas dari beban dan merasakan kedamaian yang Yesus kasih?

Let it Go

Erwin menjelaskan, kalau kita terus-terusan bawa stres, rasanya kayak kita pasang atap datar yang bikin hidup kita jadi sumpek. Ketika hujan turun, atap kita jadi berat dan akhirnya roboh. Namun, jika kita menggeser atap kita menjadi lebih vertikal, alias, terhubung dengan Tuhan. Hujan akan mengalir ke samping dan menyirami semua ladang di sekitarnya, menghasilkan panen yang pada akhirnya berbuah. Waktu kita hidup dalam damai, orang-orang di sekitar kita pasti bisa merasakan perbedaannya. Cara kita hidup bisa membuat mereka jadi penasaran dan jadi kesempatan buat ngobrol tentang sumber damai kita — Yesus.

Re-align

Menyembah Tuhan mengajarkan jiwa kita buat mengubah arah ‘atap’ hidup kita ke atas, kepada Tuhan. Ini membantu kita menyelaraskan kembali narasi internal kita juga, “Ini lebih besar dari saya. Ini bukan milik saya untuk ditanggung. Saya akan menyerahkannya kepada Tuhan.” yang dapat memberikan rasa damai bahkan dalam kekacauan. Waktu kamu mulai menata ulang hidupmu dan mengalami damai dari Tuhan, coba pikirin juga bagaimana caranya kamu bisa dengan lembut nunjukin arah ke Dia lewat contoh hidupmu dan kata-katamu.

Practice

Waktu hidup mulai penuh tekanan dan bikin damai kita goyah, latih diri buat terus memperhalus penyembahan jiwa kita. Supaya pas badai datang, kita tetap bisa jadi pembawa damai dan menghasilkan buah di tengah badai.

Dengan belajar hidup dalam damai dari Tuhan, kita bukan cuma menguatkan jiwa sendiri, tapi juga nunjukin ke orang lain harapan dan rasa aman yang ada di dalam Yesus. Siapa orang di hidupmu yang mungkin butuh dengar tentang damai dari Yesus?

Di musim hidupmu sekarang ini, gimana caramu belajar untuk beristirahat dalam damai Tuhan?
__wf_reserved_inheren
CV Global
3
mnt dibaca

Satu Perubahan Sederhana Bisa Membantu Kamu Membagikan Injil

Cerita Brian menunjukkan bagaimana keputusan untuk selalu siap bisa membuka kesempatan bagiin Injil di tempat yang tak terduga. Siapa pun bisa menemukan momen untuk membagikan Injil dengan hati yang terbuka.

Brian adalah orang biasa yang cinta Yesus dan punya hati untuk bagiin Injil kepada orang-orang yang ia temui setiap hari. Suatu kejadian di pom bensin jadi kesempatan untuk berbagi tentang Yesus dengan cara yang luar biasa. Brian siap dengan kesempatan itu karena dia membuat satu pilihan hidup yang sederhana…

Beberapa waktu lalu, aku lagi di pom bensin. Aku melihat seorang pria yang kelihatannya sedang pincang, sepertinya dia kesakitan. Lalu aku mendekatinya dan bilang, "Hei, bolehkah saya doakan kamu?" Dia jawab, "Tentu, ya, kamu boleh doakan saya."

Ternyata pria itu berbeda keyakinan dengan aku, tapi nggak masalah kalau aku doain dia. Aku berdoa supaya rasa sakitnya hilang. Awalnya, nggak ada yang terjadi, tapi beberapa detik kemudian, pria itu bilang kalau sakitnya sudah hilang! Aku bilang, "Itu karena Yesus mengasihi kamu."

Momen itu sangat singkat. Meskipun pria itu nggak langsung percaya, tapi benih sudah ditanam. Mungkin suatu saat nanti dia akan lebih terbuka untuk mendengar Injil.

Salah satu cara mudah yang aku temukan untuk mulai ngobrol tentang Yesus sama orang adalah dengan bertanya, "Apakah sakit?" karena banyak orang di sekitar kita yang sedang merasakan sakit. Aku nggak selalu punya kata-kata yang tepat, tapi aku coba bangun hubungan mereka dengan Yesus.

Ada satu keputusan yang aku buat dan sangat membantu dalam bagiin Injil, yaitu selalu buka mata & peka dengan keadaan sekitar. Seringkali kita terlalu fokus pada diri sendiri, sampai melewatkan kesempatan yang ada di depan kita. Kadang-kadang ada hal-hal di sekitar kita yang Tuhan ingin kita lihat. Mungkin Tuhan ingin kita terlibat dalam hidup seseorang. Di saat itu juga. Kita perlu belajar untuk melepas penghalang dan tanya Tuhan, "Apa yang Engkau lakukan di tempat ini di sekitarku?"

Cepat atau lambat, ketika kita melakukan ini, kita akan mulai melihat kebutuhan orang-orang di sekitar kita. Dimanapun kita berada, pasti ada seseorang yang membutuhkan kata-kata penyemangat, kebaikan, tindakan kasih, atau kesembuhan lewat Injil.

Siapa pun bisa melakukannya.

Kamu akan terkejut dengan apa yang datang di jalanmu ketika kamu mulai membuka mata dan peka sama keadaan di sekitarmu.

__wf_reserved_inheren
CV Global
3
mnt dibaca

Bagiin Yesus di Dunia yang Selalu Online

Di dunia yang penuh notifikasi, kadang sulit banget nemuin koneksi yang bener-bener nyata. Temukan cara bagaimana mengalihkan fokus dari dunia maya ke hubungan yang lebih nyata bisa membuka jalan buat cerita tentang Yesus.

Apakah kamu pernah merasa kalau hidupmu diatur sama smartphonemu? dan bukan sebaliknya?


DM, chat, notifikasi— membuat kita terus terhubung sama banyak orang, bahkan yang nggak kenal sama sekali. Setiap bunyi notifikasi menuntut perhatian kita, dan setiap post, komen atau pesan yang kita kirim seringnya karena kita juga pengen diperhatiin balik. Perhatian instan dari dari orang yang bahkan nggak kamu kenal.

Hidup di era internet bikin kita super terkoneksi. Suka atau nggak, kita udah jadi bagian dari jaringan komunikasi terbesar yang pernah ada. Tetapi sisi negatifnya mulai terlihat.

Kita terlalu sibuk “terhubung” sampai lupa, kita sebenarnya butuh hubungan yang tulus, nyata, dan personal.

Manusia diciptakan untuk hubungan yang tulus. Di situlah Yesus memanggilmu buat bagiin Dia dengan dunia.

Setelah kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus ngumpulin murid-murid-Nya dan berkata: “Kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atasmu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi.” Coba perhatikan pola perintah Yesus: mulai dari Yerusalem, terus ke Yudea dan Samaria, lalu sampai ke ujung bumi.

Buat para murid, Yerusalem adalah tempat terdekat mereka, pusat kehidupan sehari-hari. Yudea dan Samaria adalah daerah di luar zona nyaman mereka, dan ujung bumi berarti sejauh-jauhnya kamu bisa pergi.

Kalau kamu mau mulai bagiin tentang Yesus, mulailah dari “YERUSALEM”-mu.

Mulai dari lingkaran terdekat kamu—. Teman-teman, keluarga, atau orang-orang yang sering kamu temui setiap hari. Bangun hubungan yang tulus dan personal, lalu bagiin Yesus di dalam hubungan itu. Nggak harus ribet, kok. Bisa mulai dengan obrolan ringan sama barista favoritmu, teman kuliah, atau bahkan teman lama.

Sambil membangun hubungan, tunjukkan buah Roh lewat tindakanmu. Biarkan damai, kasih, dan sukacita terpancar seperti cahaya yang menunjuk ke Yesus. Ikuti arahan Roh Kudus, lewat pertemanan ini ambil kesempatan untuk memulai obrolan tentang Yesus, gereja, atau iman.

Banyak orang di sekitar kita sebenarnya mencari akan hubungan yang tulus.

Mulai share tentang Yesus, kurangi fokus ke notifikasi HP dan mulai bangun hubungan di dunia nyata.

Siapa yang bisa kamu ajak ngobrol dengan tulus hari ini?

Referensi
https://www.psychologytoday.com/au/blog/the-human-connection/201912/making-real-connections-in-the-age-social-media

"Tetapi buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."

Galatia 5:22-23

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Kisah Para Rasul 1:8

__wf_reserved_inheren
CV Global
3
mnt dibaca

Tips Efektif Bagiin Injil di Media Sosial

Posting tentang iman memang nggak selalu mudah, tapi dengan konten yang engaging dan follow-up yang tepat, dampaknya bisa luar biasa. Yuk, jadikan media sosial lebih dari sekadar tempat posting—buat itu jadi ruang untuk menginspirasi dan membawa perubahan!

Media sosial mengubah cara kita membagikan Injil. Kalau dulu lewat acara kebaktian besar, program TV, atau kegiatan gereja, sekarang cukup pakai akun media sosial, kamu bisa menjangkau banyak orang. Tapi, tentu aja nggak selalu semudah itu.

Media sosial nggak selalu jadi tempat yang efektif untuk ngobrolin soal iman dan Yesus. Pernah nggak sih, kamu upload foto kucing jatuh dari sofa, terus tiba-tiba viral? Tapi giliran posting tentang iman atau cerita soal Yesus, rasanya kayak nggak ada yang peduli?

Jadi, gimana caranya supaya postingan tentang Yesus tetep bikin orang tertarik? Gimana caranya bikin konten yang menarik dan efektif?

Untuk itu, penting buat kita pahami dulu ruang komunikasi yang ada di media sosial.

Social Space (Ruang Sosial)

Ruang sosial itu kayak ceramah, ibadah gereja, atau video di YouTube. Audiensnya banyak, informasi bisa tersebar luas. Tapi jarang ada interaksi mendalam atau perubahan yang berarti.

Personal Space (Ruang Pribadi)

Ngomongin tentang Yesus dengan cara yang bisa benar-benar mengubah hidup itu paling efektif kalau dilakukan di 'Personal Space’. Di ruang pribadi, kayak ngobrol berdua atau di grup kecil, semuanya lebih intim. Di sini, kepercayaan bisa dibangun, emosi lebih terbuka, dan perubahan hidup yang nyata lebih mungkin terjadi.

Kita bisa belajar dari cara Yesus berkomunikasi. Meski Dia sering berbicara di depan banyak orang, Yesus menginvetasikan banyak waktunya untuk ngobrol di personal space. Yesus menghabiskan lebih banyak waktu bersama 12 murid-Nya. Hasilnya? Hidup mereka berubah total. Dan dampaknya terasa hingga hari ini, lebih dari 2000 tahun kemudian.

Nah, gimana kita bisa menerapkan ini di media sosial? Coba lakukan hal ini. Gunakan ruang sosial untuk menjangkau banyak orang, tapi fokuslah menarik mereka ke ruang pribadi untuk bagiin Injil lebih mendalam.

5 Tips Maksimalkan Media Sosial buat Bagiin Injil.

1. Tampil Apa Adanya

- Jangan cuma posting tentang Yesus. Selingi dengan konten keseharianmu. Orang lebih tertarik sama siapa kamu sebenarnya. Hubunganmu dengan Yesus akan lebih relate kalau terlihat di kehidupan sehari-hari. Kalau terus-terusan posting tentang Yesus tanpa variasi, algoritma media sosial bisa bikin postinganmu makin jarang muncul di feed mereka.

2. Gunakan Fitur Interaktif

- Engagement is gold! Fitur kayak polling, Q&A, slider, atau video reply bisa bikin orang lebih engage sama kontenmu. Tanyakan hal-hal yang menarik perhatian mereka atau bikin penasaran.

3. Berani Tampil Beda

- Gunakan bahasa atau konten yang bikin orang berpikir ulang tentang stereotip kekristenan. Misalnya, tunjukkan gimana imanmu relevan dengan hidup sehari-hari.

4. Bahas Kebutuhan Mereka

- Banyak orang punya kebutuhan dan pertanyaan tentang hidup. Kaitkan kebutuhan itu dengan iman, gereja, dan Yesus.

5. Follow-Up di DM

- Kalau ada yang engage dengan kontenmu, jangan berhenti di situ. Ajak ngobrol lebih lanjut di DM, atau bahkan ajak ketemu langsung.

Ingat, Yesus juga sering mengundang orang untuk lebih dekat secara pribadi. Kita bisa contoh ini dengan mengajak mereka dari ruang sosial ke ruang pribadi.

”Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”

Matius 4:19

Ingatlah bahwa meskipun menyenangkan untuk mendapatkan banyak like pada postingan kita, setiap angka adalah seorang manusia. Fokuslah pada bagaimana kita bisa membawa orang lebih dekat kepada Yesus, bahkan jika hanya satu orang.

__wf_reserved_inheren
CV Global
3
mnt dibaca

Apakah Menurut Kamu Bagiin Iman itu Ribet? Coba Pikirkan Lagi.

Waktu Bella mulai kerja di sekuler, dia sempat bingung gimana cara ngobrolin tentang imannya. Temukan bagaimana satu kejujuran yang kelihatan sepele ternyata bisa jadi awal dari obrolan yang lebih dekat dan kesempatan buat ngenalin Yesus.

Bella adalah seorang desainer grafis yang sebagian besar waktunya di dunia kerja dihabiskan di pelayanan dan gereja. Pindah ke lingkungan kerja sekuler menjadi tantangan tersendiri—apalagi soal bagaimana cara buat ngobrolin soal imannya. Tapi Bella nemuin satu hal sederhana yang ternyata bisa bikin perbedaan…
   

Selama ini, aku cuma pernah kerja di pelayanan Kristen dan di gereja. Tapi belum lama ini aku mulai kerja di tempat yang totally sekuler. Aku pengin serius ngejalanin hidup yang ‘on mission’, tapi jujur aja aku agak gugup waktu kepikiran gimana caranya ngomongin soal Yesus dengan cara yang natural. Roh Kudus men-challenge aku buat jujur aja waktu momen itu datang. Dan aku pengin taat.

Suatu hari, aku lagi makan siang bareng temen baru dari kantor. Kita ngobrol soal kehidupan di luar kerjaan. Aku nunjukin beberapa foto bareng temen-temen dan teman serumahku, terus dia nanya aku kenal mereka di mana. Momen itu simpel banget, tapi aku jawab aja, "Oh, aku kenal mereka semua dari gereja." Aku ceritain gimana kita bisa deket karena udah lama bareng-bareng melayani di gereja. Maksudku, bukan yang langsung cerita kesaksian hidup atau ngajak dia doa keselamatan gitu. Cuma momen kecil yang aku jawab dengan jujur dan taat.

Saya merasa cukup gugup waktu ngobrol sama dia. Saya nggak tahu gimana reaksi dia. Saya juga nggak tahu pengalaman dia sama gereja kayak gimana. Rasanya tegang banget.

Tapi, waktu obrolannya lanjut, saya ingat kalau saya nggak perlu meyakinkan dia tentang apapun, saya cuma cerita tentang hidup saya. Saya cuma share siapa diri saya dan gimana saya menjalani hidup, dan itu bikin saya jadi lebih santai.

Saya sadar, kalau saya jujur dan apa adanya, semua rasa tegang itu hilang. Saya bisa taat sama Roh Kudus, dan ternyata malah kami jadi lebih dekat sebagai teman karena lebih kenal satu sama lain.

Alkitab mengatakan "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia" Roma 8:28. Jadi, bagiin iman itu nggak perlu ribet, saya cuma perlu jujur tentang hidup saya dan percayakan Tuhan untuk sisanya.

Pengalaman ini ngingetin saya kalau saya nggak perlu ngubah dunia, saya cuma perlu jadi diri saya sendiri, menunjukkan Yesus, dan jujur aja pas Yesus muncul dalam obrolan.

Saya sadar kalau saya jujur dan apa adanya, Yesus pasti bakal muncul dalam obrolan karena Dia memang bagian besar dari hidup saya. Jadi ketika seseorang bertanya, "Mengapa kamu melakukan ini? Atau mengatakan itu?" Saya bisa dengan jujur menjawab dengan, "Oh, karena saya mengasihi Tuhan dan mengasihi orang-orang."

Dan begitulah, kejujuran yang sederhana.

Jujur aja waktu ada orang datang dan nanya-nanya ke kamu. Jujur aja waktu lagi ngobrol – kalau Tuhan memang bagian dari hidup kamu, pasti bakal kebawa juga dalam obrolan.

Cukup jadi diri sendiri dan jujur—nggak harus ribet.

__wf_reserved_inheren
CV Global
3
mnt dibaca

Menemukan Kesempatan untuk Share Tentang Yesus di Momen Tak Terduga

Semangat Henry untuk jiwa-jiwa dan pengabdiannya kepada Tuhan telah membawanya pada percakapan iman yang bermakna di tempat-tempat yang tak terduga. Temukan bagaimana momen-momen sederhana bisa jadi kesempatan untuk share tentang Yesus.

Henry menjalani hidupnya dengan penuh semangat, 120%. Dia bekerja keras untuk menjadi ahli di bidang atau topik apa pun yang sedang ia tekuni. Mulai dari kopi, manajemen media sosial, hingga perawatan taman, Henry adalah seorang entrepreneur yang punya hati besar buat orang-orang di sekitarnya.

Dia cerita ke kami tentang kesempatan terbaru yang dia dapat buat ngobrol sama kliennya soal Yesus.

Waktu itu saya lagi motong rumput di rumah salah satu klien. Dia keluar rumah dengan semangat banget, pengin nunjukin cermin baru yang ada di rumahnya. Dia meminta saya untuk melihat cermin itu dan saat saya masuk, saya melihat ada Alkitab. Kemudian dia menunjukkan semua yang ada di rumahnya kepada saya. Waktu kami berjalan keluar, saya lihat Alkitab itu lagi, jadi saya tanya, "Kamu baca Alkitab nggak?" Dan dia berkata, “Nggak juga sih. Dulu sih iya. Maksudnya, saya percaya kok sama Tuhan." Saya bilang ke dia kalau saya pergi ke gereja. Itu langsung memicu obrolan panjang tentang Yesus.

Ini Cerita Henry

Beberapa bulan kemudian..

Sekarang, setiap kali saya motong rumput di rumahnya, kami selalu berdoa bersama. Kami sudah beberapa kali ngobrol dan kami juga berdoa bersama. Dia bilang, "Saya bisa merasakan Roh Kudus." Sekarang, dia sudah sampai pada titik di mana dia benar-benar ingin datang ke gereja.

Kesempatan seperti ini berkaitan erat dengan seberapa besar kamu mengejar Tuhan di saat itu. Saya suka banget dengan apa yang Paulus katakan di Roma 1, "Saya tidak malu dengan Injil." Kamu bisa dengar semangat itu dalam diri dia. Saya nggak sabar, untuk berbagi harapan dan kekuatan yang dibawa oleh kebaikan-Nya setiap pagi, Semakin saya mengejar Tuhan, semakin banyak kesempatan yang saya lihat.

Jadi, waktu saya lihat Alkitab itu ada di sana, ada sesuatu yang langsung menarik perhatian saya. Itu adalah momen sekejap di mana saya sadar kalau inilah waktunya untuk share tentang Yesus. Kamu jadi lebih peka terhadap momen-momen seperti ini, dan Tuhan memberi keberanian untuk melakukannya.

Keberanian yang datang dari Tuhan ini telah membuka jalan untuk banyak obrolan tentang iman dan Yesus.

Henry berbagi cerita lain tentang rekan kerja dia.

Dia menemukan kalung salib saat bekerja dan sangat senang bisa memberikannya kepada saya. Saya coba ubah cara pandangnya tentang Yesus, jadi saya bilang, "Dulu salib itu bukan simbol yang dianggap positif buat orang Kristen, malah simbol mereka seringnya ikan atau jangkar, karena harapan yang Yesus bawa itu jadi jangkar buat hidup mereka." Jadi bagi orang Kristen, simbol terbesar kami adalah harapan." Dia bilang ke saya, "Saya butuh banget harapan!"

Dari situ, obrolannya mengalir dengan natural, ngomongin tentang hal itu dan bagaimana Yesus adalah alasan kita bangun setiap pagi dan Dia yang membantu kita melewati masa-masa sulit. Jadi itu membuka kesempatan bagi kami untuk ngobrol lebih dalam tentang apa yang dia hadapi dan bagaimana Yesus bisa menjadi jawaban untuk hidupnya.

Cara kamu share tentang Yesus dengan orang yang belum mengenal-Nya adalah dengan menceritakan apa yang Dia ubah dalam hidupmu. Kamu bisa saja berdiskusi tentang teologi atau membuktikan mengapa Dia itu nyata, tapi orang akan melihat Yesus melalui perubahan dalam dirimu. Jadi, share tentang apa yang sudah Dia lakukan dalam hidupmu selalu menjadi cara terbaik.

Kita mengalami perubahan melalui kedekatan dan ketekunan pribadi kita dengan Yesus. Hasilnya adalah kehidupan seperti yang digambarkan Henry — kesadaran akan peluang-peluang di sekitar kita dan cerita tentang transformasi kita sendiri.

__wf_reserved_inheren
CV Global
3
mnt dibaca

Cara Mendukung Teman yang Lagi Berjuang dengan Iman

Rasanya menyenangkan banget saat teman mulai tertarik sama Yesus, tapi gimana kalau perjalanan mereka melambat? Pelajari cara-cara praktis untuk tetap menguatkan mereka, terus berharap, dan percaya sama waktu-Nya Tuhan.

Mendengar teman mengatakan mereka ingin belajar lebih banyak tentang Yesus itu adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Rasanya seperti tanggung jawab besar yang luar biasa, seperti akhirnya kamu menjalani tujuan hidupmu sebagai seorang Kristen (bayangkan sensasi adrenalin dan lagu pujian di sini).

Paskah sering jadi waktu yang tepat bagi orang-orang untuk mulai bertanya tentang Yesus. Meskipun kamu merasa siap untuk memulai perjalanan ini bersama mereka, sudahkah kamu memikirkan perjalanan panjangnya, atau kemungkinan kekecewaan yang bisa terjadi di masa depan? Hal itu juga penting untuk dipersiapkan.

Apa yang harus dilakukan ketika teman kehilangan minat? Ketika temanmu pertama kali bertanya tentang Yesus, kamu pasti ingin sekali memperkenalkan mereka dengan segala hal—belajar Alkitab, ibadah gereja, mengunjungi mereka, memberi mereka Alkitab, atau mengirimkan mereka khotbah untuk ditonton online. Sebenarnya, kamu mungkin perlu untuk "berpura-pura santai" dan menahan diri untuk tidak membanjiri mereka dengan terlalu banyak informasi.

Jika temanmu terbuka, kamu akan bisa melihat mereka mulai terlibat dengan gereja untuk pertama kalinya dan melihat mata mereka bersinar saat mereka belajar kebenaran baru tentang Alkitab, dan tentang diri mereka sendiri. Ini bisa membawa kebahagiaan dan kepuasan yang luar biasa—baik bagi mereka, maupun bagi dirimu.

Tapi kadang-kadang, saat mereka berjalan bersama kamu, mereka bisa berhenti membalas pesanmu. Mereka bisa berhenti datang ke Bible studies, berhenti bertanya, atau menunjukkan minat. Ini bisa sangat mengecewakan. Kamu mungkin mulai bertanya-tanya apakah mereka tersinggung dengan sesuatu yang kamu katakan, atau apakah kamu terlalu memaksakan diri. Kamu bahkan mungkin meragukan Tuhan dan rencana-Nya.

Ketika obrolan atau hubungan spiritual kehilangan momentum, apa yang harus kamu lakukan?
Langkah 1: Belajar dari para murid

Pertama-tama, kamu bisa mendapatkan semangat dari pengalaman para murid. Selama berjalan bersama Yesus selama 3 tahun, para murid menyaksikan mukjizat-mukjizat luar biasa, pengajaran-pengajaran yang mendalam, dan berkembang dalam hubungan mereka dengan Tuhan. Namun meskipun Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Surga dan kematian-Nya, mereka tidak memahami apa yang dimaksud-Nya.

Ketika Yesus mati dan terbaring di makam pada hari Sabtu, para murid tidak tahu harus berbuat apa. Mereka hancur hati dan mulai meragukan segala sesuatu. Bagaimana mungkin Mesias mereka adalah Anak Tuhan jika Dia sudah mati? Apakah tiga tahun terakhir dalam hidup mereka semua adalah kebohongan?

Jika seorang teman kehilangan minat dalam perjalanan iman mereka, kamu mungkin juga mulai meragukan dan mempertanyakan semuanya. Apakah temanmu benar-benar suka datang ke gereja, atau mereka hanya bersikap sopan? Apakah pengalaman yang mereka alami itu nyata, atau hanya sekadar emosi yang berlebihan?

Ketika Yesus bangkit pada hari ketiga, tiba-tiba seluruh pesan Injil menjadi jelas. Yesus adalah Anak Allah karena Dia telah mengalahkan kematian! Hal ini memotivasi para murid untuk terus maju dan mereka mulai menyebarkan Injil ke komunitas mereka, dan ke seluruh dunia. Tuhan telah mengendalikan semuanya sejak awal.

Langkah 2: Mari kita praktikkkan.

Jika kamu memiliki teman yang kehilangan minat pada Yesus, jangan berkecil hati.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Yohanes 16:33

Tuhan masih mengendalikan semuanya, dan Dia melakukan segala yang Dia bisa untuk membawa mereka kembali dalam hubungan dengan-Nya. Tapi ada langkah-langkah praktis yang bisa kamu ambil juga:

Pray

Berdoalah agar Roh Kudus membuka mata teman-temanmu untuk melihat pentingnya Yesus, Alkitab, dan berada dalam komunitas Kristen. Berdoalah agar keinginan mereka untuk mengenal Yesus dapat hidup kembali.

Connect

Kirimkan pesan ke temanmu, tanyakan apakah mereka ingin bertemu untuk makan atau ngopi bareng. Jika kamu takut membuat mereka merasa terintimidasi, kamu bisa bilang, "Aku janji nggak akan memaksa atau ngomongin tentang gereja kalau kamu nggak mau, aku cuma ingin tahu kabarmu aja."

Invite

Jika kamu rasa temanmu akan terbuka untuk itu, ajak mereka ke ibadah Paskah di gerejamu. Paskah adalah waktu yang populer bahkan bagi orang Kristen nominal untuk datang ke gereja, jadi ini bisa jadi kesempatan yang ringan dan nggak bikin mereka merasa terpaksa.

Jika kamu punya teman yang belakangan ini agak jarang terhubung dengan komunitas gerejamu, Paskah adalah waktu yang tepat untuk menghubungi mereka lagi. Besok adalah Minggu Paskah—jangan sia-siakan kesempatan ini! Dan siapa tahu—seperti Yesus bangkit pada hari ketiga, mungkin ada perjalanan spiritual yang luar biasa yang menanti teman Anda juga. Tunggu dan lihat saja!
__wf_reserved_inheren
CV Global
3
mnt dibaca

Kesulitan buat Share tentang Yesus? Mulai dari sini.

Merasa ragu untuk share tentang Yesus sama orang lain? Pelajari kenapa mendengarkan Roh Kudus adalah kunci untuk bagiin Injil dengan percaya diri.

"Aku pengen ngobrol sama orang-orang tentang Yesus, tapi aku nggak tahu harus mulai dari mana."

Hidup tuh sibuk banget, jadi wajar kalau kita kadang lupa kalau sebenarnya kita punya Penolong—Roh Kudus—yang siap bantu di momen-momen kaya gini (Yohanes 14:26)! Mendengarkan suara Roh Kudus adalah langkah pertama. Dia akan berbicara dan membimbingmu saat kamu membutuhkan-Nya.

Jujur aja, dengerin Roh Kudus tuh kadang kedengeran agak aneh. Gimana sih caranya bisa “denger” Roh Kudus? Kapan sih Roh Kudus biasanya ngomong ke kita? Bagaimana caranya tahu kalau itu suara Roh Kudus, bukan cuma pikiran sendiri? Atau mungkin aku cuma kebanyakan minum kopi pas makan siang tadi?

Seperti halnya kamu bisa mengenali suara ibumu atau teman baikmu, kamu juga bisa belajar mengenali suara Roh Kudus dengan mendengarkan-Nya, memahami lebih dalam tentang Dia, dan tentu saja, melalui proses trial and error.

Yuk, kita bangun dasar-dasarnya dulu: 

Roh Kudus ADALAH Tuhan dan bersama-sama dengan Allah Bapa dan Yesus, yang biasa kita sebut sebagai Tritunggal. Dia berbicara kepada orang Kristen di sepanjang Alkitab, dan Dia juga jadi Penolong kita. Yohanes 14:26 dan Dia adalah pemberian baik dari Allah. Roh Kudus memang punya sisi misterius, tapi justru itu yang bikin kita jadi lebih penasaran dan pengen belajar lebih banyak tentang Dia.

Roh Kudus akan memberi kita petunjuk saat kita membutuhkannya. Ada banyak contoh tentang bagaimana Roh Kudus bergerak dan membimbing orang-orang dalam Alkitab. Lukas 2:27-32, 2 Petrus 1:21, Kisah Para Rasul 8:29-31, Jika kamu berbicara dengan cukup banyak orang Kristen, kamu akan menyadari bahwa Roh Kudus terus melakukan hal yang sama hingga hari ini. Jadi, luangkan waktu untuk mendengarkan Dia. Dia mungkin berbicara melalui ayat Alkitab yang tiba-tiba terasa sangat berarti buatmu, atau bisa juga lewat pikiran atau perasaan yang muncul saat kamu berdoa. Saat berbicara tentang imanmu, Dia bisa memberi petunjuk dalam momen atau percakapan, membuatmu merasa perlu untuk ngomong atau melakukan sesuatu. Terkadang, kamu bisa tiba-tiba ingat ayat Alkitab, cerita, atau sesuatu yang pernah dikatakan pendetamu. Terkadang, itu berupa dorongan atau perasaan kuat untuk membicarakan topik tertentu. Cobalah untuk mengikuti arahan itu dan lihat ke mana obrolanmu dipimpin oleh Roh Kudus.

Roh Kudus dapat dipercaya. Walaupun kamu kadang ragu apakah itu benar-benar Roh Kudus yang bicara, kamu bisa yakin untuk percaya saat itu memang Dia. Tuhan berjanji untuk bekerja dalam segala sesuatu demi kebaikan kita (Roma 8:28), tapi itu bukan berarti kamu selalu mendapat apa yang kamu inginkan, melainkan kamu selalu mendapatkan apa yang baik. Jadi, percayalah pada Roh Kudus untuk memimpin hidupmu dan percakapanmu tentang Yesus, dengan keyakinan bahwa Tuhan itu baik dan Dia sedang bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita.

Roh Kudus seharusnya dikejar dan dicari.

Alkitab memberitahu kita untuk dipenuhi dengan Roh Kudus Efesus 5:18. "Dipenuhi" dalam bahasa Yunani (bahasa asli Alkitab) berarti suatu aktivitas yang terus berlangsung, yaitu sesuatu yang terjadi pada diri kita dan kita diperintahkan untuk mengejarnya. Tapi, bagaimana caranya melakukannya? Luangkan waktu untuk bersyukur kepada Tuhan Mazmur 100:4 , ingat kembali momen-momen ketika Dia baik padamu dan ucapkan terima kasih atas itu. Bertobat dan minta pengampunan kepada Tuhan atas kesalahan yang telah kamu buat Mazmur 66:18, dan percayalah bahwa Tuhan memiliki lebih banyak kasih karunia untukmu daripada dosa yang bisa kamu perbuat.

Dalam obrolanmu tentang Yesus, coba perhatikan, siapa tahu Roh Kudus berbicara sama kamu. Dengerin suara-Nya dan ikuti.

__wf_reserved_inheren
CV Global
3
mnt dibaca

Tidak "Cukup Baik" Untuk Bagiin Imanmu? Inilah Kebenarannya

Sedang merasa ragu dan kurang percaya diri? Artikel ini akan mengungkapkan bagaimana kasih dan pengampunan Tuhan yang tanpa syarat membuatmu layak untuk membagikan imanmu, apa adanya.

Sebagai orang Kristen, kamu sering dengar kalau harusnya kamu senang banget kalau ada yang nanya soal iman kamu—kayak itu hal paling keren yang bisa terjadi. Tapi . . . Tapi kalau yang kamu rasain justru cemas, takut, atau malu—kamu nggak sendirian, kok.

Bagiin iman bisa jadi pengalaman yang bikin stres. Ada banyak alasan kenapa hal ini bisa terasa berat. Mungkin:
  • Kamu bisa merasa stres karena ngerasa pengetahuan Alkitab kamu belum cukup.
  • Kamu udah lama nggak ke gereja dan ngerasa jauh dari Tuhan.
  • Ada dosa yang masih terus kamu perjuangkan dan belum bisa lepas sepenuhnya.
  • Kamu mungkin merasa . . tidak cukup baik
  • Kadang kita berpikir kalau dosa atau kekurangan kita bikin kita nggak layak untuk bagiin Injil. Kalau kamu lagi bergumul sama rasa nggak layak, terus tiba-tiba ada yang nanya, “Jadi, apa yang sudah Yesus lakukan dalam hidupmu?”, rasanya bisa canggung banget. Kamu mungkin ngerasa kayak orang munafik—seolah-olah dosa atau kebiasaan burukmu yang sekarang bikin semua hal baik yang Yesus pernah lakukan dalam hidupmu jadi nggak ada artinya.

    Culture di gereja juga kadang nggak terlalu membantu. Selama berabad-abad, banyak denominasi Kristen—sadar atau nggak—sering menetapkan standar “kesempurnaan” tertentu yang seolah-olah harus dicapai oleh orang Kristen. Hal ini bisa bikin kamu merasa nggak cukup baik untuk dikasihi Tuhan.

    Semua ini adalah kebohongan besar yang salah, dan sebenarnya menunjukkan kesalahpahaman mendasar tentang apa itu pesan Injil. Injil bukan tentang Yesus membuat kamu jadi sempurna. Injil adalah tentang ini: meskipun kamu masih penuh dosa, Yesus tetap mati untukmu dan memilih untuk mengasihimu—setiap detik, setiap hari.Romans 5:8. Dan nggak ada satu hal pun yang bisa kamu lakukan yang bisa mengubah kasih-Nya itu. Roma 8:39! Kabar baik itu juga buat kamu.

    Sering kali kita merasa bahwa Injil itu untuk orang lain, tapi bukan untuk kita. Pikiran seperti ini sebenarnya berbahaya, dan itu sama sekali tidak benar! Alkitab mengatakan bahwa ketika Yesus mati pada waktu Paskah, DIA

    “memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, ”
    1 Petrus 2:24

    Dengan kata lain, Yesus—yang sepenuhnya Tuhan dan sepenuhnya manusia—menanggung semua dosa yang dilakukan oleh setiap orang di dunia ini. Itu termasuk kamu! Dia telah melihat dan merasakan semua ketidakamanan, rasa malu, trauma, kecemburuan, kebencian pada diri sendiri, dan keegoisanmu. Sebagai manusia, kita tidak bisa sepenuhnya memahami ini. Tubuh manusia kita memiliki batasan terhadap seberapa banyak rasa sakit fisik dan emosional yang bisa kita tanggung. Tapi Dia memikul semuanya. Dia tahu segala hal tentang dirimu, dan Dia tetap mencintaimu sepenuhnya.

    Jadi, apa yang kamu katakan tentang merasa tidak "cukup baik"? Jika Sang Pencipta alam semesta menganggap kamu cukup berharga untuk mati demi kamu, berarti kamu cukup untuk melakukan apapun! (Ya, bahkan bagiin imanmu).

    Berikut beberapa hal yang perlu diingat saat kamu merasa tidak layak:

    Ingat, pesan Injil itu untuk KAMU!

    Walaupun kamu penuh dengan dosa, kasih Tuhan tetap tidak terbatas untukmu. Itu kabar baik yang sesungguhnya! terkadang kita tergoda untuk berpikir bahwa ini hanya berlaku untuk orang lain saja. . . tapi tidak! Injil itu juga untukmu.

    Ingat, kamu nggak perlu memperbaiki dirimu sendiri: Menurut standar umum, manusia adalah makhluk yang tidak sempurna. Dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubah itu. Yohanes 3:6-7. Hanya Tuhan yang bisa mengubah kita dari dalam ke luar. Percayalah, Dia yang mengatur semuanya.

    Carilah Yesus dalam doa: Luangkan waktu sejenak dalam keheningan dan ceritakan pada Yesus bagaimana perasaanmu. Mintalah pengampunan-Nya dan hati yang baru. Mazmur 51:10, Dan ucapkan terima kasih kepada-Nya karena telah mengasihi kamu apapun yang terjadi.<0>

    Jadilah jujur saat kamu menceritakan kisahmu: Membuka diri dan dengan jujur mengatakan kepada temanmu, "Yesus sudah melakukan banyak hal dalam hidupku, tapi aku masih berjuang dan masih ada jalan yang harus dilalui," jauh lebih menginspirasi daripada berpura-pura sempurna. Itu membuat kasih Tuhan bisa dirasakan oleh semua orang.

    Jika kamu merasa down karena merasa dosamu membuatmu nggak layak buat bagiin Yesus, bangkitlah di Hari Paskah ini. Tuhan sudah menanggung dosamu di salib. Kamu sudah diampuni. Seperti Dia bangkit dari kematian, Dia juga ingin memberikanmu hidup yang baru, bebas dari dosa Yehezkiel 36:26.

    Berdoalah supaya Tuhan memberikan hati yang baru di Paskah ini, dan supaya Roh Kudus menyertaimu ketika kamu berbagi, bahkan dengan segala kekurangan yang ada.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Apakah Itu Suara Roh Kudus? Cara Mengetahui Saat Roh Kudus Berbicara

    Kesulitan mendengar suara Roh Kudus? Artikel ini akan berbagi cara-cara praktis untuk mengenali suara-Nya, menunjukkan bagaimana Dia berbicara lewat kedamaian, waktu yang tepat, dan sesuai dengan Alkitab.

    Kita semua pasti sudah sangat familiar dengan suara orang-orang terdekat kita. Pikirkan seorang anggota keluarga atau teman dekat. Bagaimana suara mereka? Bagaimana nada dan intonasinya? Apakah suaranya keras, atau lembut? Cepat atau lambat? Apakah mereka punya aksen? Bisakah kamu mengenali suara mereka di telepon? Bahkan sekarang, saat kamu membaca ini, mungkin kamu sudah bisa mendengar suara mereka di kepalamu.

    Suara membawa otoritas. Kata-kata nasehat yang datang dari suara seorang teman atau orang tua akan terasa berbeda bagi kita dibandingkan dengan kata-kata yang sama jika datang dari orang asing. Jadi, saat kita mendengar suara Roh Kudus, sangat penting untuk mengidentifikasi siapa sebenarnya yang berbicara. Apakah itu Roh Kudus? Keinginan kita sendiri? Atau mungkin suara yang lain?

    Setiap orang memiliki kualitas suara yang unik. Begitu juga dengan suara Roh Kudus, yang memiliki ciri-ciri khas yang akan membantu kita mengenali bahwa itu adalah Dia. Lalu, seperti apa suara-Nya?

    Bahasa “Alkitab”

    2 Timotius 3:16 Roh Kudus tidak akan pernah bertentangan dengan Alkitab. Semakin baik kita mengenal Alkitab, semakin mudah kita mengenali suara-Nya.

    Tone “Suara yang Tenang dan Lembut”

    1 Raja-raja 19:11-12 Alkitab menggambarkan suara-Nya sebagai bisikan. Suara ini bukanlah bisikan harfiah, tetapi suara yang sulit didengar ketika kita sibuk

    Pitch “Damai”

    Mazmur 23 Suara-Nya akan membantu kamu menemukan kedamaian meskipun kekacauan ada di sekitarmu. Tempat berlindung di tengah badai.

    Resonansi “Peneguhan”

    Suara-Nya akan terasa selaras dengan hati orang Kristen lainnya. Penting untuk mengonfirmasi apa yang kamu dengar dengan teman-teman seiman

    Rhythm “Waktu yang Tepat””

    Suara-Nya sering kali berbicara melalui keadaanmu. Perhatikan kemungkinan-kejadian yang terasa seperti kebetulan.

    Luangkan waktu untuk berlatih mendengarkan suara Roh Kudus. Suatu hari, suara-Nya akan begitu familiar sehingga kamu akan dengan mudah mengenalinya.

    Alkitab mengajarkan bahwa mengejar Roh Kudus adalah sesuatu yang perlu kita cari secara aktif. Efesus 5:18-19. Secara sengaja, posisikan dirimu untuk bisa mendengar suara-Nya. Datanglah kepada Tuhan dalam doa dengan hati yang penuh harapan bahwa Dia akan berbicara dan memimpinmu.

    Berikut adalah beberapa cara utama untuk memposisikan dirimu mendengarkan Roh Kudus:
  • BersyukurMazmur 100:4
  • Minta maaf atas segala kesalahan yang pernah kamu buat.Mazmur 66:18
  • Lawanlah iblis Yakobus 4: 7
  • Dengarkan suara lembut Roh Kudus.1 Raja-raja 19:11-12
  • Belajar mendengarkan suara Roh Kudus membutuhkan waktu dan komitmen. Jangan langsung menyerah hanya karena kamu belum mendengar apapun. Be intentional. Temukan tempat yang tenang hari ini dan ambil waktu 15 menit untuk benar-benar mendengarkan suara Roh Kudus.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Bagaimana cara kamu mendengar suara Roh Kudus?

    Tidak semua orang Kristen mendengar suara Tuhan secara langsung, tetapi itu tidak berarti Roh Kudus tidak hadir dalam hidupmu. Artikel ini membahas bagaimana cara mengenali kehadiran dan petunjuk-Nya yang selalu ada.

    Apakah kamu mendengar suara Roh Kudus? Tidak semua orang Kristen merasa yakin bahwa mereka mendengarnya. Ada banyak cara Roh Kudus membantu dan membimbing orang Kristen, dan mendengar suara yang nyata hanyalah salah satunya. Kalau kamu pengen share tentang Yesus dengan teman-temanmu, tapi merasa tidak pernah mendengar suara Roh Kudus, tenang, kamu tidak sendirian. Kamu ada di tempat yang tepat.

    Hal pertama yang perlu kamu pahami adalah, meskipun kamu merasa tidak mendenger suara Roh Kudus, bukan berarti ada yang salah denganmu. Tuhan punya cara-Nya sendiri untuk berkomunikasi denganmu, dan Dia bebas memilih bagaimana Dia ingin berbicara. Tuhan tidak menyembunyikan suara-Nya sampai kamu siap mendengarnya. Jangan terjebak dalam pemikiran kalau kamu harus berbuat sesuatu untuk Tuhan dulu supaya Dia mau berbicara dan memberkati kamu.

    Jika kamu belum merasa jelas mendengar suara-Nya, mulailah dengan apa yang sudah jelas tentang Roh Kudus. Jika kamu ingin memperkuat kepercayaanmu pada Roh Kudus, mulailah dengan apa yang diajarkan Alkitab dengan jelas. Waktu kamu belajar percaya sama janji-janji Alkitab tentang Roh Kudus, iman kamu juga bisa bertumbuh di hal-hal lain yang mungkin belum kamu pahami sepenuhnya.

    Berikut ini 5 kebenaran dasar tentang Roh Kudus yang jelas tertulis di Alkitab:

    1. Kalau kamu seorang Kristen, Roh Kudus menyertai kamu.


    Dan Petrus berkata kepada mereka,

    ”Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

    Kisah Para Rasul 2:38

    Alkitab mengajarkan kalau setiap orang Kristen, setelah bertobat dan percaya sama Yesus, akan menerima karunia Roh Kudus. Kalau kamu mengasihi Yesus dan sudah diselamatkan oleh-Nya, kamu bisa yakin kalau Roh Kudus tinggal di dalam dirimu.

    2. Roh Kudus itu baik, jadi kamu tidak perlu takut kepada-Nya.
    "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya!"

    Lukas 11:13

    Ada banyak hal yang masih jadi misteri soal mana yang dari Roh Kudus dan mana yang bukan. Tapi Alkitab jelas bilang kalau Roh Kudus itu baik, dan kita nggak perlu takut untuk mengenal siapa Dia sebenarnya. Minta Tuhan supaya kamu bisa lebih mengenal siapa Dia sebenarnya.

    3. Roh Kudus diberikan sebagai karunia untuk membantu kamu

    Begitu juga, Roh Kudus menolong kita dalam kelemahan kita. sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

    Roma 8:26-27

    Ada banyak cara Roh Kudus akan menolongmu. Dia akan memberikanmu kenyamanan, memberi kebijaksanaan, bekerja dalam keadaanmu, membawa penyembuhan, dan lain-lain. Semakin kamu sadar akan kehadiran-Nya, semakin kamu akan melihat pekerjaan-Nya yang membantu dalam hidupmu.

    4. Roh Kudus mengingatkanmu akan firman Tuhan.

    tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

    Yohanes 14:26

    Beberapa kali di Alkitab disebutkan bahwa Roh Kudus akan bekerja secara supranatural untuk mengingatkanmu pada waktu yang tepat. Ini bisa berupa ayat-ayat Alkitab dan juga bisa sekadar kata-kata yang tepat untuk diucapkan. Waktu ngobrol tentang Yesus, cobalah berdoa terlebih dahulu dan perhatikan apa yang muncul dalam pikiranmu, lalu sampaikan hal itu.

    5. Dipenuhi dengan Roh Kudus adalah untuk semua orang Kristen

    Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh

    Efesus 5:18

    Dipenuhi dengan Roh Kudus bukan hanya soal hal-hal seperti berbicara dalam bahasa roh atau nubuat, tapi juga tentang kehadiran-Nya yang membimbingmu setiap hari dalam hidupmu. Ini adalah kehadiran-Nya yang setiap hari Dia berikan kepadamu ketika kamu mencarinya. Jangan biarkan rasa takut akan hal yang tidak kamu mengerti menghalangimu untuk menerima berkat dari kehadiran-Nya. Mintalah dan carilah setiap hari.

    Jika kamu belum merasakan pengalaman mendengar suara Roh Kudus, mulailah dengan mengejar-Nya melalui cara-cara yang sudah jelas diajarkan dalam Alkitab. Hafalkan ayat-ayat Alkitab ini dalam ingatanmu, cari Roh Kudus setiap hari, dan andalkan Dia saat kamu ngobrol tentang Yesus dengan teman-temanmu.

    __wf_reserved_inheren
    Tidak ada hasil yang ditemukan.
    Terima kasih! Kiriman Anda telah diterima!
    Ups! Ada yang tidak beres saat mengirimkan formulir.

    Kami menghargai privasi Anda

    Dengan mengklik "Terima", berarti kamu menyetujui penyimpanan cookie di perangkat kamu untuk meningkatkan navigasi situs, menganalisis penggunaan situs, dan membantu upaya pemasaran kami. Lihat Kebijakan Privasi kami untuk informasi lebih lanjut.